1.
PERBEDAAN PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
Unsur Penelitian
|
Kuantitatif
|
Kualitatif
|
1.
Tujuan
2.
Kondisi penelitian
3.
Pendekatan
4.
Pengukuran dan analisis
5.
Prosedur Penelitian
6.
Instrumen
7.
Kesimpulan
|
Menguji hipotesis atau memecahkan masalah atas dasar deduksi teori
Buatan atau manipulasi
Hasil/produk
Kuantitatif, statistik
Dirancang sebelumnya
Objektif atau baku
Generalisasi prediksi
|
Menghasilkan data yang mungkin bisa digunakan untuk menyusun
hipotesis
Keadaan alami
Proses
Judgement dari dalam dan dari luar
Dirancang dan dilaksanakan di lapangan
Subjek peneliti dan indepth/mendalam
Deskripsi, analisis dalam konteks ruang waktu dan situasi
|
(Nana Sujana; Ibrahim: 2001, 207)
Kecenderungan atau biasanya
|
Kuantitatif
|
Kualitatif
|
1.
Asumsi filosofis
2.
Strategi penelitian
3.
Penggunaan metode
4.
Peneilti
|
Tuntutan pengetahuan konstruktivisme/advokasi/ partisipation
Fenomenology, grounded theory, etnografi, studi kasus, naratif dll
Pertanyaan terbuka, pendekatan emerging, data teks atau gambaran
Memposisikan diri sendiri
Mengumpulkan makna partisipan
Memfokuskan pada konsep atau fenomena tunggal
Membawa nilai personal ke dalam penelitian
|
Tuntutan pengetahuan postpositivisme
Survei dan eksperimen
Pertanyaan tertutup, pendekatan ditentukan sebelumnya, data numerik
Menguji atau memverivikasi atau menjelaskan teori
Mengidentifikasi variabel untuk studi
Menghubungkan variabel dalam masalah dan hipotesis
|
(Emzir, 2007;29)
Kuantitatif
|
Kualitatif
|
1. Data
yang dikumpulkan dinyatakan dalam bentuk nilai relatif
2. Pada
umumnya dilakukan pada penelitian sosial
3. Hasilnya
bersifat objektif, berlaku sesuai dan setempat.
|
1. Data
yang dikumpulkan dinyatakan dalam bentuk nilai absolut
2. Pada
umumnya dilakukan pada penelitian rekayasa
3. Hasilnya
bersifat lebih objektif
|
(Sukkandarrumidi, 2207: 112)
2.
JENIS
PENELITIAN
KUALITATIF
v Penelitian kualitatif sering pula
disebut metode etnografik, metode fenomenologis, atau metode impresionistik,
dan istilah yang sejenis. Metode kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan
grounded theory, yakni teori yang
timbul dari data bukan dari hipotesis-hipotesis seperti dalam metode
kuantitatif. Penelitian kualitatif bersifat generating
theory , sehingga teori yang dihasilkan berupa teori substantif. (Nana
Sudjana; Ibrahim: 195)
JENIS
PENELITIAN KUALITATIF
a.
Etnografis,
dalam penelitian ini peneliti mengkaji kelompok kultural secara utuh dalam
latar alami lewat periode waktu yang panjang dalam pengumpulan, terutama data
observasional. Proses penelitian bersifat fleksibel dan biasanya berkembang
secara kontekstual dalam merespon realitas kehidupan yang dijumpai dilapangan.
Penelitian etnografi bersifat antropologis karena akar-akar metodologinya dari
antropologi. Para ahli pendidikan bisa menggunakan etnografi untuk meneliti
tentang pendidikan di sekolah-sekolah pinggiran atau sekolah-sekolah di
tengah-tengah kota.
b.
Grounded
Theory, dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk menghasilkan teori
abstrak suatu proses, tindakan, atau interaksi secara umum yang berdasarkan
pada pandangan para partisipan dalam suatu studi. Proses ini melibatkan
penggunaan berbagai tahap pengumpulan data dan pembersihan serta antarhubungan
kategori informasi.
c.
Studi
Kasus, dalam penelitian ini, peneliti menelusuri secara mendalam program ,
kejadian, aktivitas, proses, atau satu lebih individu. Kasus-kasus dibatasi
oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi detail
menggunakan variasi prosedur pengumpulan data melalui periode waktu yang cukup.
Tujuannya untuk memperoleh diskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah
entitas. Studi kasus menghasilkan data untuk selanjutnya dianalisis untuk
menghasilkan teori. Sebagaimana prosedur perolehan data penelitian kualitatif,
data studi kasus diperoleh dari wawancara, observasi, dan arsif. Studi kasus
bisa dipakai untuk meneliti sekolah di tengah-tengah kota di mana para siswanya
mencapai prestasi akademik luar biasa.
d.
Fenomelogis,
dalam penelitian ini peneliti mengidentifikasi “esensi” dari pengalaman manusia
yang dipandang sebagai suatu fenomena, sebagaimana dideskripsikan oleh para
partisipan dalam suatu studi. Memahami pengalaman hidup merupakan markah
fenomenologi baik sebagai sebuah filosofi maupun metode dan prosedur tersebut
melibatkan studi sejumlah kecil subjek melalui janji ekstensif dan panjang
untuk mengembangkan pola dan hubungan makna
e.
Penelitian
Naratif, dalam penelitian ini peneliti melakukan studi tentang kehidupan
individu dan meminta satu atau lebih individu untuk melengkapi cerita tentang
kehidupan mereka. Informasi ini kemudian diceritakan kembali oleh peneliti
melalui kronologi naratif.
f.
Pengamatan
Alami (Natural Observation), Pengamatan alami merupakan jenis
penelitian kualitatif dengan melakukan observasi menyeluruh pada sebuah latar
tertentu tanpa sedikitpun mengubahnya. Tujuan utamanya ialah untuk mengamati
dan memahami perilaku seseorang atau kelompok orang dalam situasi tertentu.
Misalnya, bagaimana perilaku seseorang ketika dia berada kelompok diskusi yang
anggota berasal dari latar sosial yang berbeda-beda. Dan, bagaimana pula
perilaku dia jika berada dalam kelompok yang homogen.
g.
Studi
Dokumen/Teks (Document
Study), Studi dokumen atau teks
merupakan kajian yang menitik beratkan pada analisis atau interpretasi
bahan tertulis berdasarkan konteksnya. Bahan bisa berupa catatan
yang terpublikasikan, buku teks, surat kabar, majalah, surat-surat, film,
catatan harian, naskah, artikel, dan sejenisnya. Untuk memperoleh kredibilitas
yang tinggi peneliti dokumen harus yakin bahwa naskah-naskah itu otentik.
Penelitian jenis ini bisa juga untuk menggali pikiran seseorang yang tertuang
di dalam buku atau naskah-naskah yang terpublikasikan. Para pendidik
menggunakan metode penelitian ini untuk mengkaji tingkat keterbacaan sebuah
teks, atau untuk menentukan tingkat pencapaian pemahaman terhadap topik
tertentu dari sebuah teks.
KUANTITATIF
v Dalam penelitian Kuantitatif
diupayakan analisis isi menggunakan ukuran frekuensi simbol atau atribut, atau
menggunakan bilangan-bilangan (numerik) agar mengandung makna yang lebih tepat
daripada menggunakan kata-kata; lebih, kurang, lebih kurang, bertambah,
berkurang, dan lain-lain. (Nana Sudjana; Ibrahim: 195)
JENIS PENELITIAN KUANTTITATIF
a.
Eksperimental, Metode Eksperimen adalah
metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat
(kausalitas) antara satu variabel dengan lainnya (variabel X dan variabel Y).
Untuk menjelaskan hubungan kausalitas ini, peneliti harus melakukan kontrol dan
pengukuran yang sangat cermat terhadap variabel-variabel penelitiannya. Tetapi metode eksperimen tidak hanya
digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antara satu dan lain
variabel, tetapi juga untuk menjelaskan dan memprediksi gerak atau arah
kecenderungan suatu variabel di masa depan. Ini adalah
eksperimen yang bertujuan untuk memprediksi.
b.
Survei,
Metode survei digunakan sebagai teknik penelitian yang melalui pengamatan
langsung terhadap suatu gejala atau pengumpulan informasi melalui pedoman
wawancara, kuisioner, kuisioner terkirim (mailed questionnaire)
atau survei melalui telepon (telephone survey).
Dimensi survei unit analisis data adalah, survei tidak hanya terbatas pada
daftar pertanyaan saja, namun juga riset kepada orang-orang. Penganalisisan
mungkin menggunakan informasi dari negara-negara, tahun, peristiwa, organisasi,
dan lain sebagainya. Jika suatu analisis tersebut tidak digunakan kepada orang
lain maka dapat dimanfaatkan untuk kedepannya.
c.
Deskriptif,
Metode deskripsi adalah suatu metode dalam penelitian status
kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Whitney (1960)
berpendapat, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.
Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata
cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk
tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta
proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu
fenomena.
d.
Historis,
Tujuan penelitian histories adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau
secara sistematis dan secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan,
mengevaluasi, memverifikasi, serta mensistensiskan bukti-bukti untuk menegakkan
fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Seringkali penelitian yang demikian
itu berkaitan dengan hipotesis-hipotesis tertentu. Contoh penelitian histories
adalah studi mengenai praktek “bawon” di daerah pedesaaan di Jawa Tengah, yang
dimaksud memahami dasar-dasarnya diwaktu yang lampau serta relevansinya untuk
waktu kini; studi ini dimaksudkan juga untuk mentest hipotesis bahwa
nilai-nilai social tertentu serta rasa solidaritas memainkan peranan penting dalam
berbagai kegiatan ekonomi pedesaan
e.
Ex
Post Facto, Penelitian dengan rancangan ex post facto sering disebut dengan
after the fact. Artinya, penelitian yang dilakukan setelah suatu kejadian itu
terjadi. Disebut juga sebagai restropective study karena penelitian ini
merupakan penelitian penelusuran kembali terhadap suatu peristiwa atau suatu
kejadian dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang
dapat menimbulkan kejadian tersebut.Dalam pengertian yang lebih khusus,
(Furchan, 383:2002) menguraikan bahwa penelitian ex post facto adalah
penelitian yang dilakukan sesudah perbedaan-perbedaan dalam variable bebas
terjadi karena perkembangan suatu kejadian secara alami. Penelitian ex post
facto merupakan penelitian yang variabel-variabel bebasnya telah terjadi
perlakuan atau treatment tidak dilakukan pada saat penelitian berlangsung,
sehingga penelitian ini biasanya dipisahkan dengan penelitian eksperimen.
Peneliti ingin melacak kembali, jika dimungkinkan, apa yang menjadi faktor
penyebab terjadinya sesuatu.
Daftar Pustaka
Emzir. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif &
Kuantitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Sudjana, Nana; Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan.
Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensido
Sukkandarrumidi. 2006. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gajah Mada
University Perss
No comments:
Post a Comment