Tuesday, June 11, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP MINAT BELAJAR MEMBATIK SISWA KELAS VIII C SMP N 1 SEWON



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Batik merupakan warisan budaya asli Indonesia. UNESCO telah menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.
Pembelajaran membatik sendiri bahkan sudah dikenalkan sejak dini. Dari TK, SD, SMP dan SMA memberikan pengetahuan mengenai batik bahkan pada jenjang TK sudah memulai untuk memperkenalkan cara membatik dengan teknik sederhana. Pelajaran membatik sendiri masuk kedalam mata pelajaran seni budaya, dimana seni budaya sendiri merupakan keompok pelajaran estetika. Dalam Standar Isi (Standar Isi, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMP/MTs), kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
Agar minat belajar siswa dapat meningkat,  guru perlu melakukan  sebuah  inovasi dalam pembelajaran. Salah satu hal yang perlu diperhatikan guru agar  mampu meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan memaksimalkan  pemanfaatan media pembelajaran selama proses pembelajaran berlangsung.   Secara  umum  media  pembelajaran  yang  dapat  dimanfaatkan  dalam  pembelajaran sangat beragam. Media  pembelajaran  dapat  diklasifikasikan  menjadi  empat,  yakni  media  audio,  media visual, media audio visual, dan multimedia. Media pembelajaran  saat  ini  yang  dirasa  menarik  bagi  siswa  adalah  dengan  menggunakan  media audiovisual  berupa  video.  Media  video  dapat  digolongkan  ke  dalam  jenis media  audio  visual  (AVA)  atau  media  yang  dapat  dilihat  dan  didengar.
Menurut  Riyana  (2008  :  51)  bahwa  “media  video  adalah  media  yang   menyajikan  informasi  dalam  bentuk  suara  dan  visual”.  Penggunaan  video yang melibatkan    indra   paling   banyak   dibandingkan   dengan   alat   peraga  lainnya,    dengan  video  siswa  dapat  melihat  dan  mendengar.  Pemerolehan hasil  belajar  melalui  indera  pandang  berkisar  75%,  melalui  indera  dengar  13%,  dan  melalui  indera  lainnya  sekitar  12%. Penggunaan  slide  dan  audiovisual    (video)  sangatlah  efektif.   Apabila video  tersebut dilengkapi dengan  software  interaktif, maka kemungkinan  siswa  akan    melakukan  interaksi  dengan  program  yang  ada penggunaan    media  pembelajaran    audiovisual  berupa  video  tersebut  akan memberikan    motivasi    terhadap    siswa   untuk    lebih    tertarik    terhadap  pelajaran    yang    akan    disampaikan,    penggunaan  video  menimbulkan  kegairahan siswa selama penggunaannya  tepat dan sesuai dengan  topik yang disampaikan.  Dengan  adanya  motivasi  belajar  memungkinkan  tercapainya tujuan pembelajaran dengan lebih baik.

B.     IDENTIFIKASI MASALAH
Kurangnya minat belajar siswa dalam membatik disebabkan oleh kurang bervariasinya metode dalam pembelajaran yang digunakan. Membatik memiliki banyak tata cara pembuatan yang rumit, sehingga step atau langkah-langkah tersebut harus dijelaskan tidak hanya dengan kata-kata namun juga dengan visualisasi agar siswa mudah mengerti.
Salah satu media yang dapat menampilkan tidak hanya berupa kata-kata namun juga audio dan visualisasi adalah video. Seberapa efektifkah penggunaan video, sehingga proses dan langkah-langkah dalam pembelajaran membatik dapat dimengerti dengan baik dan mampu meningkatkan minat belajar siswa. Maka penelitian ini ada untuk melihat sejauh mana pengaruh tersebut.

C.     PEMBATASAN MASALAH
Penelitian ini meneliti bagaimana pengaruh penggunaan media video terhadap minat belajar siswa dalam pembelajaran membatik. Apakah ada perbedaan dalam minat belajar sesudah dan sebelum digunakannya media video.

D.    RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana minat belajar siswa kelas VIII C SMP N 1 Sewon pada kelas eksperimen dan kontrol sebelum digunakan media video pembelajaran?
2.      Bagaimanakah pengaruh media video terhadap minat belajar membatik pada siswa kelas VIII C SMP N 1 Sewon?
3.      Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada minat belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol sebelum dan sesudah menggunakan media video pembelajaran?

E.     TUJUAN PENELITIAN
Tujuan  yang  ingin  dicapai  dalam  penelitian  ini  adalah  untuk mengetahui  ada  atau  tidaknya  peningkatan  minat  belajar  siswa  pada mata  pelajaran membatik  kelas VIIIC  di SMPN 1 Sewon melalui pemanfaatan media video.

F.      MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis, maupun secara praktis. Secara teoritis, hasil penelitian ini memberikan sumbangan bagi Pendidikan Seni Rupa, khususnya media komunikasi visual. Secara praktis, hasil penulisan ini dapat menjadi sumbangan bagi khasanah pustaka di Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta, serta masukan bagi perencanaan media komunikasi visual.










BAB II
KAJIAN TEORI
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ”tengah”, ”perantara”, atau “pengantar”. Secara khusus media dalam belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. (Pujiati:2009)
Media menurut Sadiman yaitu ”segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta Perhatian Siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar dapat terjadi.”(Sadiman:2003)
Dari beberapa pengertian media dapat ditarik kesimpulan bahwa media adalah sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan informasi dengan tujuan mempengaruhi pikiran dan menarik perhatian dan minat siswa, sehingga proses belajar dapat terjadi. Salah satu usaha yang dapat dilakukan agar siswa dapat mudah memahami materi yang diajarkan ialah dengan menggunakan media pembelajaran. Tujuan dari media pembelajaran adalah untuk mengurangi kesulitan siswa dalam memahami materi.
Salah satu media yang dapat menampilkan gambar bergerak adalah media video. Video yang dapat menghasilkan tayangan gambar bergerak sekaligus menghasilkan suara (Percival dan Ellington, 1998:77), sehingga diklasifikasikan pula sebagai media audio-visual. Lebih dari itu, tayangan dengan video dapat menampilkan format pembesaran gambar atau zoom, dapat mengendalikan penayangan seperti mempercepat, memperlambat, memperbesar, menghentikan tayangan, atau mengulang-ulang tayangan yang dianggap perlu. Hal ini menjadikan media video sebagai pilihan alat bantu dalam proses belajar mengajar yang dapat dipergunakan setiap hari. Penggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar karena melibatkan imajinasi, dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Sejalan dengan itu Santrock menyatakan bahwa tayangan video dapat menolong membuat variasi di kelas agar perhatian siswa terfokus pada pelajaran (Arsyad, 2004:52)
Sukardi mengemukakan bahwa “Minat belajar adalah suatu kerangka mental yang terdiri dari kombinasi gerak perpaduan dan campuran dari perasaan, prasangka, cemas dan kecenderungan-kecenderungan, lain yang biasa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu". (Sukardi:1987)
Minat adalah keadaan emosi yang ditujukan kepada sesuatu. Dari kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan minat ialah suatu kondisi kejiwaan seseorang untuk dapat menerima atau melakukan sesuatu objek atau kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan. (Bob dan Anik Anwar : 1983)
Sedangkan pengertian belajar dapat dikemukakan sebagai berikut: “Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman kecuali perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang atau perubahan yang intensif atau bersifat temporer”. (Oemar Hamalik:1983)
Jadi pendapat semua para ahli pendidikan dan pengajaran sepakat bahwa media sebagai sumber belajar dapat mendatangkan hasil yang optimal terhadap minat belajar siswa. Karena itu, pengembangan media untuk mewujudkan minat belajar pada pembelajaran Membatik adalah dengan menggunakan media video.

Beberapa langkah untuk menimbulkan minat belajar menurut (Sudarmono:1994), yaitu :
a.         Mengarahkan perhatian pada tujuan yang hendak dicapai.
b.        Mengenai unsur-unsur permainan dalam aktivitas belajar.
c.         Merencanakan aktivitas belajar dan mengikuti rencana itu.
d.        Pastikan tujuan belajar saat itu misalnya; menyelesaikan PR atau laporan.
e.         Dapatkan kepuasan setelah menyelesaikan jadwal belajar.
f.         Bersikaplah positif di dalam menghadapi kegiatan belajar.
g.        Melatih kebebasan emosi selama belajar.



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    JENIS PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah  metode deskriptif komparatif dengan pendekatan kuantitatif.
Penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua sampel yang berbeda, pada waktu yang berbeda. Pendekatan  kuantitatif dipakai untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan hubungan antar variabel, dan adapula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal.

B.     SUMBER DATA
Menurut Arikunto (2006 : 129) sumber data adalah subyek dari mana data diperoleh. Sumber  data  dalam  penelitian  ini  adalah  data  primer. Sumber data  primer  adalah  data  yang  dikumpulkan  atau  diperoleh  langsung  dari SMPN 1 Sewon,  seperti  guru  mata  pelajaran  Seni Budaya  dan  siswa,  kepala sekolah  serta  komponen  sekolah  lain yang dibutuhkan.

C.     TEKNIK & ALAT PENGUMPULAN DATA
1.      Metode Tes
Dalam buku Evaluasi Pendidikan dijelaskan bahwa tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasianak tersebut yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai olehanak-anak lain atau dengan nilai standar yang ditetapkan. Tes adalah suatu alat untuk mengadakan penilaian yang berbentuk tugas atau rangkaian tugas yang harus dikerjakan siswa atau kelompok siswa sehingga menghasilkan suatu nilai tentang prestasi atau prilaku anak tersebut yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dapat dicapai olehsiswa yang lain atau standar yang telah ditetapkan.
2.      Metode Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya. Angket pada penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data minat setiap siswa terhadap penggunaan komik sebagai media pembelajarannya, data dari angket ini menjadi data pelengkap untuk mendukung data observasi minat belajar kimia siswa. Angket yang digunakan berbentuk check list, yang merupakan deretan pertanyaan dimana responden yang diteliti tinggal membubuhkan tanda cocok (√) pada tempat yang disediakan. Angket diberikan setelah siswa selesai mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media video.
3.      Metode Observasi
Penggunaan teknik observasi sangat penting dalam penelitiankarena peneliti dapat melihat secara langsung keadaan, suasana,kenyataan, yang sesungguhnya terjadi dilapangan. Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan piskhologis. “Dari segi proses pelaksanan pengumpulan data, observasi dapat di bedakan menjadi participant obserpation (observasi berperan serta) dan non participant obserpation”. Observasi yang dilakuakn peneliti bersifat partisipan dengan maksud peneliti terjun langsung dalam proses pembelajaran dan metode observasi yang digunakan sebagai metode pelengkap.


D.    TEKNIK ANALISIS DATA
Dalam penelitian kuantitatif, tehnik analisis data yang digunakan sudah jelas yaitu diarhkan untuk menjawab rumusan masalah atau mengujihipotesis yang telah dirumuskan proposal. Karena datanya kuantitatif, makatehnik analisis data menggunakan metode statistik yeng telah tersedia. Sehubungan dengan penelitian ini maka sesuai dengan gejala yangditeliti yaitu pengaruh Penggunaan media video pembelajaran model tutorial,maka rumus yang digunakan adalah rumus t-test sebagai berikut:


Langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisis data pada penelitian iniadalah :
1.      Merumuskan Hipotesis nol (Ho)
2.      Membuat table kerja
3.      Memasukkan data kedalam rumus
4.      Menguji data kedalam rumus atau menguji nlai t-tes dan
5.      Menarik kesimpulan.









DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Arsyad, N. (2004). Media Pembelajaran.  Jakarta: PT Grafindo Persada.
Bob; Anwar, Anik. (1983). Pedoman Pelaksanaan Menuju Pra Seleksi Murni. Bandung : Ganesa Exact.
Hamalik, Oemar. (1983) . Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
Percival, Fred; Ellington, Henry. (1998). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga
Pujiati, Retno. (2009). Skripsi: Pengembangan buku ajar dan lembar kerja siswa (lks) dengan media komik pada sub materi pokok volume kubus dan balok dikelas V SD Negeri Wates 6 Mojokerto. Surabaya : UNESA.
Sadiman, Arif; dkk.(2003). Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta : PT Raja Grafindo.
Sudarmono. (1994). Tuntunan Metodologi Belajar. Jakarta: Grasindo.
Sukardi. (1987). Bimbingan dan Penyuluhan. Surabaya: Usaha Nasional
Riyana C. (2007). Pedoman Pengembangan Media Video. Bandung.